Kehidupan di rumah akan selalu penuh warna memang ya, saat ini saya dengan perut yang semakin membuncit karena usia kehamilan yang mulai memasuki bulan ke sembilan. Wohooo, the end of the journey ada di depan mata sebelum akhirnya saya akan "terlahir kembali" sebagai Ibu dari dua orang Anak.
((Ibu dari DUA orang Anak))
Jujur, masih belum kebayang banget bakal kayak gimana. Hecticnya, capeknya, pusingnya, semua pasti double ya. Tapi bahagianya, saya yakin juga akan double. Amiiiin.
Di titik ini, Alfath (4,5 yo) si calon Kakak semakin nempel dan nunjukkin kalau dia sayang banget ke Mamanya ini, semakin manja dan sering banget cium-cium saya. Tapi, dia juga gak lupa untuk ciumin #BabyB di perut, menandakan bahwa Alfath juga sayang Adeknya yang bahkan belum pernah kami temui secara nyata.
![]() |
Semakin menggendut di Trimester ketiga |
Seru juga saat saya dan Alfath jadi punya kebiasaan baru, yaitu menebak-nebak kira-kira seperti siapa wajah Adiknya, seperti apa rupanya, dan membayangkan kelucuannya saja kami sudah gemes duluan, haha.
Ternyata memang banyak perubahan signifikan yang terjadi di diri kami, terutama Alfath. Di usianya yang menuju tahun kelima ini semakin punya inisiatif sendiri untuk belajar (tanpa disuruh) seperti misalnya menulis. Alhamdulillah hafalannya terhadap Alfabet semakin baik, mulai dapat merangkai huruf menjadi kata, kemudian merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Dan semua dimulai dengan rangkaian nama-nama anggota Keluarga kami yang Alfath selalu absen di buku tulisnya, atau karton yang sengaja Papanya tempel di pintu kamar tidur kami.
Saya dan Suami percaya bahwa kecerdasan IQ Anak itu sangat penting, tapi selain itu kecerdasan emosional (EQ) jelas tidak kalah penting. Untuk itu, kami sadar bahwa masih banyak PR yang menanti untuk dituntaskan. Tapi apakah harus dengan tergesa-gesa dan terkesan memaksakan? saya rasa tidak ya, namun memang caranya yang tepat seperti apa, itu pun harus kita cari tahu.
Dengan semua kesibukannya sebagai Ibu dari Shahmeer dan Daria, sebagai Fashion Blogger ternama, Penulis dan juga Pengusaha, apakah Mba Diana tidak pernah stress?.
Wah saya jadi penasaran, apa sih rahasianya supaya bisa tetap melakukan semua kewajiban dan aktivitas tapi tetap "waras" alias tetap happy? Apalagi perjalanannya Mba Diana di bidang seni bahkan sudah sukses dan menorehkan banyak sekali prestasi yang memberikannya banyak penghargaan. Belum lagi bisnisnya di bidang Fashion yang semakin lama semakin terlihat perkembangan positifnya, waah sangat inspiratif.
Kecintaannya terhadap dunia menulis pun dibuktikan dengan buku yang berhasil dan sukses diterbitkan. Setelah sebelumnya, merilis buku yang berjudul "88LoveLife" yang sukses menjadi Bestseller di pasaran, kali ini Mba Diana yang juga menjadi salah satu Trendsetter Fashion ini kembali akan merilis buku yang tidak kalah keren yang berjudul "My Rainbow Days".
Buku tersebut sangat saya nantikan karena mengangkat tema yang membuat saya sangat tertarik dan erat hubungannya dengan apa yang sedang saya alami sebagai Mama dari Bujang kecil yang sudah mulai dapat mengutarakan perasaan dan emosinya secara nyata.
Dalam buku tersebut, Mba Diana yang saat ini menetap di Switzerland ini akan bagi-bagi rahasianya yang dapat membantu para Orangtua seperti saya dan Suami untuk mengenalkan emosi kepada anak. Apa yang diutarakan di buku ini terinspirasi dari kesehariannya Mba Diana sendiri bersama para buah hatinya yang dikemas dan dirangkum dalam cerita yang berilustrasi cantik hasil kolaborasinya dengan Wastana Haikal.
Sudah dipastikan ya kalau buku ini akan penuh dengan cerita petualangannya bersama dua tokoh utama yang tak lain adalah Shahmeer dan Daria, kedua buah hatinya.
Sekilas saya seperti melihat diri saya sendiri saat ditengah emosi. Kemudian muncul pertanyaan di benak, "apakah selama ini saya terlalu blak-blakan memperlihatkan bagaimana saya dengan pengendalian emosi yang mungkin kurang bijak?", saya menyadari bahwa ada sisi diri saya yang sangat "keras" bahkan hingga saat ini. Dan itu saya anggap sebagai "kelemahan".
Mengembangkan emosi Anak sangat penting dilakukan sedini mungkin, tapi bagaimana jika sebagai Mama, saya sendiri pun kadang masih susah mengatur emosi saya sendiri yang mungkin terkadang kurang sabar dan menahan diri hingga emosi reda hingga gak perlu melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti ngomel-ngomel gak jelas atau bersikap Bossy?.
PR-nya adalah, saya harus terus menggali diri supaya dapat menemukan "racikan" dan "manuver" yang tepat dalam mengajarkan Kecerdasan Emosional yang harus dimulai dari diri saya terlebih dahulu.
Subuh-subuh harus ngangkot kesana demi apa? Dengan upah yang untuk mengganti biaya transport pun tidak mencukupi. Tapi ternyata, itu bukan soal uang, ada kecintaan yang diam-diam tumbuh di hati saya utk mereka, yang dengan penuh kasih sayang dan manja memanggil saya "Kak Unie".
Anak-anak sekecil itu, yang setiap weekend sore, berisik ke Orangtuanya supaya idupin radio, katanya mau dengerin Kak Unie siaran😂
Setelah perpisahan, kabar mereka semakin hilang tak berbekas. Pasti sekarang Anak-anak mungil itu sudah besar dan sudah lupa dengan sosok saya.
Time flies, saat ini ada Alfath dan #BabyB (coming soon Insya Allah) yang menjadi Pelangi di hidup saya. Hidup gak pernah ada di zona Abu-abu lagi, semua punya warnanya sendiri. Hidup saya mempunyai "tujuan" yang sesungguhnya. Penuh tantangan dan ujian tentang dunia Ibu & dunia Orangtua.
Tidak di setiap ujian saya berhasil lulus gitu aja, banyak hal juga yang seringkali bikin saya merasa "gagal" dan takut gak bisa jadi Ibu yang semestinya. Iya, kadang saya masih "keras" ke diri saya sendiri. Namun, semua keresahan itu seolah menemukan jawaban yang dirangkum di buku terbarunya Mba Diana Rikasari yang akan rilis sebentar lagi.
MY RAINBOW DAYS
Gak sabar nunggu bukunya ada di genggaman. Gak sabar baca pengalaman serunya Mba Diana dengan duo gemes Shahmeer dan Daria. Gak sabar untuk dapat pencerahan tentang Kecerdasan Emosional (EQ) yang harus ditanamkan ke Anak-anak kita.
Btw, Alhamdulillah saya dikasih kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan ke Mba Diana langsung (melalui Manajemennya) mengenai beberapa hal, yang salah satunya (kurang lebih) adalah, "gimana sih caranya numbuhin EQ ke Anak sementara sebagai Ibu, saya kadang juga susah ngatur emosi?"
Daaan semua jawaban yang "kena banget" dari Fashion Blogger nyentrik favorit saya ini, bisa kalian simak di bawah ini.
"Hi Mba Diana, salam kenal. Saya Hani, Seorang Ibu dari satu orang Anak usia 4,5 tahun dan satu lagi Baby yang masih di perut. Saya sangat setuju jika dikatakan bahwa "Motherhood and Parenting" adalah dua hal yang penuh warna dan penuh dengan Emosi. Bicara tentang menumbuhkan kecerdasan Emosi pada Anak, tentunya harus dimulai dari diri kita (sebagai Ibu) terlebih dulu untuk memilikinya. Saya ingin tahu bagaimana trik dan tips Mba Diana sendiri dalam mengatur emosi, supaya tidak mudah stress dan menumpahkan emosi secara tidak tepat kepada Anak?"
Mba Diana :
"Hi Mbak Hani, salam kenal yaaa. Agar tidak mudah stress dan tidak mudah 'kesal' dengan anak, aku selalu mengingatkan diri sendiri bahwa anak masih sangat polos dan masih dalam proses belajar, sehingga semua yang mereka lakukan itu memang murni dari kepolosan dan rasa penasaran mereka. Kalau aku ingat itu, rasanya aku nggak pantas untuk marah yang berlebihan jika mereka berbuat sesuatu yang aku kurang suka. Aku merasa mengajak mereka berbicara lebih efektif daripada "marah-marah". Aku juga sangat suka memeluk dan mencium anak-anak aku. Rasanya kalau udah pelukan, semua rasa kesal hilang.
Hani :
"Adakah kendala berarti yang Mba Diana hadapi selama membesarkan dan mendidik kedua buah hati di tengah kesibukannya yang luar biasa?"
Mba Diana :
"Kendalanya banyak pastinya hehe, terutama ke manajemen waktu. Rasanya harus benar-benar displin dalam mengatur waktu agar semua hal yang aku harus kerjakan bisa dikerjakan. Tapi aku pun punya prioritas dimana aku harus bisa spend lebih banyak waktu dengan anak ketimbang bekerja, jadi aku ikhlas untuk mengurangi kesibukan aku untuk anak-anak. Kendala atau challenge-nya: Output aku tetap harus maksimal walaupun jam bekerja lebih sedikit. Jadi dalam waktu yang sangat sempit, aku harus push otak aku untuk bekerja lebih cepat"
Hani :
"Adakah tempat favorit untuk menulis?"
Mba Diana :
"My work room! Aku sangat suka bekerja dikelilingi barang-barang favorit aku heheh. Oh ya, aku juga sangat suka menulis ketika lagi sendrian di bus atau kereta (ketika otw mau jemput anak)"
Saya sudah gak sabar untuk menyerap banyak motivasi dari buku-buku yang formatnya adalah boardbook / hardbook penuh warna (sesuai dengan judulnya : Rainbow) dan ilustrasi lucu dan menarik. Dan kejutannya adalaaah ternyata buku ini tuh berseris menjadi tiga buku yaitu Lesson #1 Be Kind, Lesson #2 It's Okay To Cry, dan Lesson #3 Beauty is Around Us.
Sepertinya buku-buku tersebut akan menjadi buku yang disukai Alfath juga nih, bisa jadi teman baru kami pada saat membaca buku bareng yang sudah menjadi kegiatan rutin saya dan Alfath selama ini. Ohya, kalian juga sudah bisa pre-order lho untuk bukunya.
Kepoin aja akun Instagramnya @DianaRikasari atau @FalconPublishing untuk info lebih lanjut mengenai pemesanan ya.
Well, di Blog ini nanti saya juga akan review buku #MyRainbowDays ini ya, jadi jangan lupa untuk terus mampir ke Blog Rumah Hani Randi, yang sebentar lagi akan diwarnai dengan cerita-cerita penuh warna lainnya mengenai kehadiran anggota Keluarga baru, si Adik Bayi yang Insyaaa Allah bulan depan sudah hadir di tengah-tengah kami. Amiiin Ya Rabb.
Pastinya ceritanya akan semakin berwarna, makin banyak tantangan dan pelajarannya, karenanya saya merasa sangat penting untuk membaca buku terbarunya dari Mba Diana ini. Supaya saya dapat lebih menikmati dan menghargai dunia penuh warna yang saya hadapi saat ini, nanti, dan seterusnya yang pastinya akan memberikan banyak sekali pelajaran berarti.
So see you around Guys, Be Healthy Be Happy, Enjoy your days with your beloved Family. Salam sayang dari #TheSudarmaji untuk keluarga kalian tercintaaaa.
Love,
The Sudarmaji (Randi, Hani, Alfath & Baby B "Coming Soon")
Diana Rikasari dengan Buku Terbarunya "My Rainbow Days"
Di kalangan Blogger, terutama Fashion Blogger, nama Diana Rikasari tentunya sudah tidak asing di telinga. Saya pribadi mengagumi gaya nyentriknya yang colorfull, kalau dilihat sepintas dari foto-foto yang diunggahnya di Instagram, tampak wanita cantik kelahiran Colorado, Amerika Serikat tahun 1984 ini sepertinya memang penuh warna dan minim sekali masalah, benar gak ya?Dengan semua kesibukannya sebagai Ibu dari Shahmeer dan Daria, sebagai Fashion Blogger ternama, Penulis dan juga Pengusaha, apakah Mba Diana tidak pernah stress?.
![]() |
So Rainbow O Em Ji, I Love It (Source : http://dianarikasari.blogspot.com/) |
Kecintaannya terhadap dunia menulis pun dibuktikan dengan buku yang berhasil dan sukses diterbitkan. Setelah sebelumnya, merilis buku yang berjudul "88LoveLife" yang sukses menjadi Bestseller di pasaran, kali ini Mba Diana yang juga menjadi salah satu Trendsetter Fashion ini kembali akan merilis buku yang tidak kalah keren yang berjudul "My Rainbow Days".
Buku tersebut sangat saya nantikan karena mengangkat tema yang membuat saya sangat tertarik dan erat hubungannya dengan apa yang sedang saya alami sebagai Mama dari Bujang kecil yang sudah mulai dapat mengutarakan perasaan dan emosinya secara nyata.
Dalam buku tersebut, Mba Diana yang saat ini menetap di Switzerland ini akan bagi-bagi rahasianya yang dapat membantu para Orangtua seperti saya dan Suami untuk mengenalkan emosi kepada anak. Apa yang diutarakan di buku ini terinspirasi dari kesehariannya Mba Diana sendiri bersama para buah hatinya yang dikemas dan dirangkum dalam cerita yang berilustrasi cantik hasil kolaborasinya dengan Wastana Haikal.
Sudah dipastikan ya kalau buku ini akan penuh dengan cerita petualangannya bersama dua tokoh utama yang tak lain adalah Shahmeer dan Daria, kedua buah hatinya.
Pentingnya Mengenalkan Kecerdasan Emosi kepada Anak
Kecerdasan Emosional (EQ) Anak akan sangat berpengaruh terhadap masa depannya. Keberadaan Orangtua tentunya sangat berperan akan itu. Alfath anak saya saat ini berada di fase dimana emosinya sudah mulai terlihat, ada hal-hal yang dia rasa atau pikirkan yang kemudian dilampiaskan menjadi sebuah tindakan yang memperlihatkan seperti itulah emosinya saat itu. Jujur, selalu ada momen dimana saya sebagai Mamanya merasa khawatir, terutama saat Alfath menjadi sangat marah akan sesuatu, dan dia akan lari ke tempat sepi dimana tidak ada seorangpun yang mengganggunya, atau dia akan argue tiada henti dan ingin semua orang mengerti bahwa dia yang benar dan semua orang lah yang salah.![]() |
Shahmeer & Daria (Source : http://dianarikasari.blogspot.com/2018/08/new-book-my-rainbow-days.html) |
Mengembangkan emosi Anak sangat penting dilakukan sedini mungkin, tapi bagaimana jika sebagai Mama, saya sendiri pun kadang masih susah mengatur emosi saya sendiri yang mungkin terkadang kurang sabar dan menahan diri hingga emosi reda hingga gak perlu melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti ngomel-ngomel gak jelas atau bersikap Bossy?.
PR-nya adalah, saya harus terus menggali diri supaya dapat menemukan "racikan" dan "manuver" yang tepat dalam mengajarkan Kecerdasan Emosional yang harus dimulai dari diri saya terlebih dahulu.
Sedikit Flashback
Dulu banget, sempat gak kebayang gimana rasanya jadi Ibu. Semua hal yang berhubungan dengan berkeluarga dan mempunyai Anak, nakutin aja kalau dipikirin. Tapi waktu mengubah sudut pandang saya, naluri keibuan tumbuh saat pertama kali menjadi Guru Bantu di salah satu SDN yang ada di daerah Cilawu Garut.Subuh-subuh harus ngangkot kesana demi apa? Dengan upah yang untuk mengganti biaya transport pun tidak mencukupi. Tapi ternyata, itu bukan soal uang, ada kecintaan yang diam-diam tumbuh di hati saya utk mereka, yang dengan penuh kasih sayang dan manja memanggil saya "Kak Unie".
Anak-anak sekecil itu, yang setiap weekend sore, berisik ke Orangtuanya supaya idupin radio, katanya mau dengerin Kak Unie siaran😂
Setelah perpisahan, kabar mereka semakin hilang tak berbekas. Pasti sekarang Anak-anak mungil itu sudah besar dan sudah lupa dengan sosok saya.
Time flies, saat ini ada Alfath dan #BabyB (coming soon Insya Allah) yang menjadi Pelangi di hidup saya. Hidup gak pernah ada di zona Abu-abu lagi, semua punya warnanya sendiri. Hidup saya mempunyai "tujuan" yang sesungguhnya. Penuh tantangan dan ujian tentang dunia Ibu & dunia Orangtua.
Tidak di setiap ujian saya berhasil lulus gitu aja, banyak hal juga yang seringkali bikin saya merasa "gagal" dan takut gak bisa jadi Ibu yang semestinya. Iya, kadang saya masih "keras" ke diri saya sendiri. Namun, semua keresahan itu seolah menemukan jawaban yang dirangkum di buku terbarunya Mba Diana Rikasari yang akan rilis sebentar lagi.
MY RAINBOW DAYS
Gak sabar nunggu bukunya ada di genggaman. Gak sabar baca pengalaman serunya Mba Diana dengan duo gemes Shahmeer dan Daria. Gak sabar untuk dapat pencerahan tentang Kecerdasan Emosional (EQ) yang harus ditanamkan ke Anak-anak kita.
Btw, Alhamdulillah saya dikasih kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan ke Mba Diana langsung (melalui Manajemennya) mengenai beberapa hal, yang salah satunya (kurang lebih) adalah, "gimana sih caranya numbuhin EQ ke Anak sementara sebagai Ibu, saya kadang juga susah ngatur emosi?"
Daaan semua jawaban yang "kena banget" dari Fashion Blogger nyentrik favorit saya ini, bisa kalian simak di bawah ini.
Q & A With Diana Rikasari
Hani :"Hi Mba Diana, salam kenal. Saya Hani, Seorang Ibu dari satu orang Anak usia 4,5 tahun dan satu lagi Baby yang masih di perut. Saya sangat setuju jika dikatakan bahwa "Motherhood and Parenting" adalah dua hal yang penuh warna dan penuh dengan Emosi. Bicara tentang menumbuhkan kecerdasan Emosi pada Anak, tentunya harus dimulai dari diri kita (sebagai Ibu) terlebih dulu untuk memilikinya. Saya ingin tahu bagaimana trik dan tips Mba Diana sendiri dalam mengatur emosi, supaya tidak mudah stress dan menumpahkan emosi secara tidak tepat kepada Anak?"
Mba Diana :
"Hi Mbak Hani, salam kenal yaaa. Agar tidak mudah stress dan tidak mudah 'kesal' dengan anak, aku selalu mengingatkan diri sendiri bahwa anak masih sangat polos dan masih dalam proses belajar, sehingga semua yang mereka lakukan itu memang murni dari kepolosan dan rasa penasaran mereka. Kalau aku ingat itu, rasanya aku nggak pantas untuk marah yang berlebihan jika mereka berbuat sesuatu yang aku kurang suka. Aku merasa mengajak mereka berbicara lebih efektif daripada "marah-marah". Aku juga sangat suka memeluk dan mencium anak-anak aku. Rasanya kalau udah pelukan, semua rasa kesal hilang.
Hani :
"Adakah kendala berarti yang Mba Diana hadapi selama membesarkan dan mendidik kedua buah hati di tengah kesibukannya yang luar biasa?"
Mba Diana :
"Kendalanya banyak pastinya hehe, terutama ke manajemen waktu. Rasanya harus benar-benar displin dalam mengatur waktu agar semua hal yang aku harus kerjakan bisa dikerjakan. Tapi aku pun punya prioritas dimana aku harus bisa spend lebih banyak waktu dengan anak ketimbang bekerja, jadi aku ikhlas untuk mengurangi kesibukan aku untuk anak-anak. Kendala atau challenge-nya: Output aku tetap harus maksimal walaupun jam bekerja lebih sedikit. Jadi dalam waktu yang sangat sempit, aku harus push otak aku untuk bekerja lebih cepat"
Hani :
"Adakah tempat favorit untuk menulis?"
Mba Diana :
"My work room! Aku sangat suka bekerja dikelilingi barang-barang favorit aku heheh. Oh ya, aku juga sangat suka menulis ketika lagi sendrian di bus atau kereta (ketika otw mau jemput anak)"
Cannot Wait For The Books!
Wooow, senang sekali berkesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan langsung ke Mba Diana, jawabannya cukup mengena buat saya. Cukup mencerahkan saya tentang bagaimana saya harus bersikap lebih baik ke Anak saat emosi sudah mulai menguasai. Dan yang pasti, saya sudah semakin gak sabar ingin segera "melahap" buku The Rainbow Days yang akan diluncurkan oleh Tim Falcon Publishing.Saya sudah gak sabar untuk menyerap banyak motivasi dari buku-buku yang formatnya adalah boardbook / hardbook penuh warna (sesuai dengan judulnya : Rainbow) dan ilustrasi lucu dan menarik. Dan kejutannya adalaaah ternyata buku ini tuh berseris menjadi tiga buku yaitu Lesson #1 Be Kind, Lesson #2 It's Okay To Cry, dan Lesson #3 Beauty is Around Us.
Sepertinya buku-buku tersebut akan menjadi buku yang disukai Alfath juga nih, bisa jadi teman baru kami pada saat membaca buku bareng yang sudah menjadi kegiatan rutin saya dan Alfath selama ini. Ohya, kalian juga sudah bisa pre-order lho untuk bukunya.
Kepoin aja akun Instagramnya @DianaRikasari atau @FalconPublishing untuk info lebih lanjut mengenai pemesanan ya.
Well, di Blog ini nanti saya juga akan review buku #MyRainbowDays ini ya, jadi jangan lupa untuk terus mampir ke Blog Rumah Hani Randi, yang sebentar lagi akan diwarnai dengan cerita-cerita penuh warna lainnya mengenai kehadiran anggota Keluarga baru, si Adik Bayi yang Insyaaa Allah bulan depan sudah hadir di tengah-tengah kami. Amiiin Ya Rabb.
Pastinya ceritanya akan semakin berwarna, makin banyak tantangan dan pelajarannya, karenanya saya merasa sangat penting untuk membaca buku terbarunya dari Mba Diana ini. Supaya saya dapat lebih menikmati dan menghargai dunia penuh warna yang saya hadapi saat ini, nanti, dan seterusnya yang pastinya akan memberikan banyak sekali pelajaran berarti.
So see you around Guys, Be Healthy Be Happy, Enjoy your days with your beloved Family. Salam sayang dari #TheSudarmaji untuk keluarga kalian tercintaaaa.
Love,
The Sudarmaji (Randi, Hani, Alfath & Baby B "Coming Soon")